Sitiaji: (Mamuji) – Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) adalah sebuah pelatihan dasar tentang segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinan. Pelatihan ini biasanya diberikan oleh Pengurus OSIM lama kepada calon Pengurus OSIM baru, baik untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas (untuk LDK tingkat madrasah menengah). Pelatihan dasar yang diberikan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada para pengurus OSIM baru yang nantinya akan menjadi pemimpin dari seluruh kesatuan OSIM dari sekolah yang bersangkutan.
Pada tanggal 5 Pebruari 2022, MA Miftahul Ulum Sitiaji (Mamuji) mengadakan latihan dasar kepemimpinan siswa bagi calon pengurus OSIM 2023. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Madrasah bapak Syaikhu Mukhtar, M.Pd.I, yang diikuti oleh calon Pengurus OSIM panitia beserta yang terdiri dari bapak dan ibu staf pengajar.
Dalam sambutannya beliau menuturkan, bahwa prinsip untuk menjadi sebagai pemimpin harus cerdas dan pandai membaca situasi, dengan berprinsip “Put The Right Man in the Right Place” yaitu meletakkan orang yang tepat di tempat yang tepat. Artinya, pemimpin harus membagi Jos sesuai dengan kapasitas kemampuan anggotanya” Tuturnya.
Program LDK ini adalah program tahunan yang wajib diikuti oleh Pengurus OSIM kurang lebih 35 siswa, acara yang dilaksanakan di Yayasan Miftahul ulum itu berjalan dengan suasana yang menggembirakan dan gembira karena dari berbagai narasumber juga memberikan Game-Game yang menarik. Karena dengan kegiatan LDK ini diharapkan tumbuh kesadaran dan kemandirian siswa terkait berbagai hal selama seorang pelajar. Tidak bisa dipungkiri masih banyak siswa yang selalu bergantung pada orang tuanya mulai dari hal terkecil hingga hal-hal yang sebenarnya bisa dipersiapkan sendiri. Lama-kelamaan ketergantungan ini akan menjadi penyakit yang sulit untuk dihilangkan. Bagi siswa dari kalangan menengah ke bawah kemandirian adalah hal mutlak.
Dalam kegiatan LDK ini para pihak memutuskan untuk memberikan terapi kejut kepada para siswa. Selain diberikan bekal materi yang paling menarik adalah praktiknya dilapangan. Apakah jiwa kepemimpinannya muncul atau tidak ketika diberikan beberapa kasus kecil. Sehingga setiap kesalahan yang dilakukan oleh para siswa pasti akan selalu dipermasalahkan oleh panitia.
Hal ini dilakukan tentu saja bukan tanpa alasan. Panitia ingin melihat sejauh mana daya kritis dan cara berpikir siswa ketika berada dalam tekanan. Menjadi seorang pemimpin tentu saja harus tegas, tangkas dan mampu mengambil segala resiko dalam situasi terdesak sekalipun.
Dalam kegiatan yang terbagi menjadi 3 (tiga) sesi dan 3 Materi, diantaranya kepemimpinan yang disampaikan oleh bapak Syaikhu Mukhtar, materi disusul kedua disampaikan oleh Saudari Nuruz Zumrotin dengan pokok materi Keadministrasian Organisasi dan materi terakhir Manajemen Organisasi disampaikan oleh bapak M. Imam Muta’allin , SE. (zaq)