Sitiaji (MA-Ma’uL) – Madrasah Aliyah Miftahul Ulum menggelar Upacara Bendera HUT Republik Indonesia ke 78 tahun dengan tema Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat bertempat di Lapangan Yayasan Miftahul Ulum, rabu (17/8). Dalam upacara ini kepala Madrasah  Syaikhu Mukhtar, M.Pd.I menjadi Pembina dalam upacara yang dilaksanakan secara tertib dan hikmat oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan serta siswa/i MA Miftahul Ulum.

Kepala madrasah Syaikhu Mukhtar, M.Pd.I menyampaikan terkait dengan upacara yang dilaksanakan hari ini ada 4 Hal penting yang kita.

  1. Kita patut berterimakasih kepada para pahlawan yang telah merebut kemerdekaan Indonesia, dan kewajiban kita adalah mengisi, memertahankan dan meningkatkan kemerdekaan dengan berusaha mensejahterakan masyarakat Indonesia.

Para pahlawan tidak membutuhkan piagam pahlawan, karena mereka sudah hidup dan dicukupi rizkinya oleh Allah di alam Barzah, karena hal ini sudah disampaikan oleh Allah yang artinya “Jangan kau mengira bahwa para pahlawan itu mati, tapi hakikatnya mereka itu hidup dan dicukupi rizkinya” Al Imron 169.

  1. Secara fisik memang Indonesia sudah merdeka, tetapi secara ekonomi kita masih terjajah, bumi, air dan harta yang terkandung didalamnya semua masih dikuasai oleh pihak asing, tambang emas dan batubara yang ada di Papua dikuasai oleh freepot, begitu juga yang di Bojonegoro, sumber minyak masih dikuasai oleh Exon Mobil.
  2. Kemerdekaan itu harus didahulukan daripada Iman, karena iman dan islam bisa langgeng dimuka bumi ini dengan kemerdekaan, bagaimana kita bisa beribadah dengan bebas dan khusu’, jika disana-sini sering kita dengan letusan bom dan tembak? Oleh karenanya seorang mukmin sejati pasti akan mementingkan kepentingan bangsa terlebih dahulu daripada urusan agamanya.
  3. Kita harus yakin, bahwa pendiri bangsa ini adalah Ulama’, karena sehari semalam kita minimal wajib menjalankan 17 roka’at, begitu juga sayap sebelah pada lambing burung garuda bersirip 17, dan tidak sah gambar yang kurang siripnya jika tidak mencapai 17. Maka kanan kiri sejumlah 34 sirip, itupun seimbang dengan jumlah total minimal sujud kita dalam sehari semalam.

Kemerdekaan Indonesia saat ini telah genap usia 78 tahun sekarang kita sebagai penerus bangsa tinggal menikmati apa yang telah diperjuangan oleh para pahlawan bangsa, kita tidak lagi berjuang dengan darah, tenaga dan turun ke jalan mengangkat senjata.

“untuk generasi muda khususnya siswa MA Miftahul Ulum dalam rangka mengisi kemerdekaan ini dengan cara berprestasi untuk membanggakan keluarga, orang tua, guru dan bangsa Indonesia” ungkapnya

Lanjut Kamad, Perjuangan kita sebagai generasi penerus belum usai, karena bangsa Indonesia memiliki tujuan yang sangat mulia pada pembukaan alinea keempat UUD 1945 yang berbunyi melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social

“momentum hari kemerdekaan Indonesia ke 78 tahun ini kita jadikan sebagai pengingat bahwa perjuangan kita belum sepenuhnya usai, perjuangan untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia ada di tangan kita semua sebagai penerus bangsa” pungkasnya

Kamad pun berharap semoga upacara yang dilaksanakan bukan hanya ajang seremonial belaka tetapi ajang untuk membangun bangsa sebagai perwujudan rasa cinta untuk para pejuang dahulu kala yang telah mengorbankan nyawa dan harta dalam merebut kemerdekaan. (red)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *