3 Mei 2025/MA Miftahul Ulum_gelar ujian praktek untuk kelas akhir (Membatik)
Batik Canting adalah istilah yang merujuk pada batik yang dibuat menggunakan alat bernama canting, yaitu alat tradisional utama dalam proses pembuatan batik tulis khas Indonesia. Batik canting menonjolkan keunikan motif yang dihasilkan secara manual dengan tangan, sehingga setiap karya batik tulis memiliki nilai seni dan karakter yang khas. di bojonegoro ada suatu tempat yang masih membudidayakan batik canting ini, salah satunya adalah yang digunakan praktek ujian ini bertempat di  Jono kecamatan temayang (omah batik mak  ni).  disini pelanggan diberikan pilihan untuk memilih awalan yang seperti apa, dimulai dari pembuatan pola atau langsung teknik mencanting. karena praktek ini untuk kelas 12, maka kami memilih dari pembuatan pola/sketsa batik dengan motif dari makni. para siswa siswi diberikan kain kosongan putih untuk pembuatan pola kemudian datang ke rumah makni untuk proses pencantingan.

Proses pembuatan batik canting atau batik tulis terdiri dari beberapa tahapan yang dilakukan secara manual dengan ketelitian tinggi. Berikut adalah urutan prosesnya:

  1. menyiapkan alat dan bahan
    • Siapkan kain mori yang sudah dicuci bersih dan dikanji, canting, malam (lilin batik), kompor, wajan kecil, gawangan (penyangga kain), dan pewarna.

  1. nyungging (pembuatan pola)

    • Membuat desain atau motif batik di atas kertas sebagai acuan pola

  2. njiplak

    • Memindahkan pola dari kertas ke kain menggunakan pensil atau alat khusus

  3. nglowong

    • Menorehkan malam cair dengan canting pada garis-garis utama motif di kain sesuai pola yang sudah digambar

  4. ngiseni

    • Mengisi bagian-bagian dalam motif dengan malam menggunakan canting berujung kecil untuk detail

  5. ngolet

    • Memberi warna pada bagian-bagian tertentu motif sebelum proses pencelupan warna utama

  6. mopok

    • Menutup bagian motif yang sudah diwarnai atau bagian tertentu agar tetap berwarna dasar, menggunakan malam. Mopok biasanya menggunakan kuas, sedangkan nembok menggunakan canting khusus

  7. ngelir

    • Mencelup kain ke dalam larutan pewarna. Bagian yang tertutup malam tidak akan terkena warna

  8. nglorod

    • Melepas lapisan malam dengan cara merebus kain dalam air mendidih hingga malam larut dan motif batik terlihat jelas

  9. ngrentesi

    • Menambahkan titik-titik halus pada motif menggunakan canting kecil untuk memperindah detail batik

  10. nyumri

    • Menutup kembali bagian tertentu dengan malam jika diperlukan, lalu mencelup kain ke warna sogan/coklat (khusus batik klasik Yogyakarta atau Surakarta)

  11. nglorod akhir

    • Proses akhir peluruhan malam untuk membersihkan seluruh sisa malam dari kain

 

dari berbagai proses diatas, prakteknya sampai pada tahap ke 7, kemudian untuk proses selanjutnya dilakukan oleh makni sendiri. untuk praktek ini dilakukan secara berkelompok, untuk 1 kain berbayar 50.000 lengkap beserta proses sampai akhir, murah sekali bukaann???? 🙂