KABAR WARGA, MAMUJI – Dalam rangka perayaan Hari Santri di tahun 2021 ini. Warga Miftahul Ulum menggelar apel besar di pelataran Yayasan Miftahul Ulum, Jumat (22/10/2021).
Gelaran acara tersebut dilaksanakan dengan mengundang para Pengurus, Guru, siswa, dan siswi secara langsung dengan aturan memakai sarung (L) dan Rok Hitam (P) atasan batik.
Menariknya, pada perayaan kali ini ada yang terlihat berbeda dibandingkan upacara biasanya. Nampak para guru dan siswa memakai sarung saat memimpin rangkaian apel tersebut.
“Karena hari ini hari santri nasional maka saya selaku Pembina Apel harus menghormati dan kembali nyantri, khusus pada Hari Santri Nasional ini,” ucap Pembina upacara yang akrab disapa Mas Mif itu.
Dalam penuturannya, gus Mif yang kini berusia 40 tahun itu menambahkan, bahwa memakai sarung ternyata lebih nyaman. Dan menjadi salah satu bentuk penghormatan bagi para santri dengan segala peran serta dalam berdirinya bangsa ini.
Salah satunya penghormatan kepada para pemimpin yang terlahir dari sosok santri. Yang dimulai dari sosok seorang K.H Hasyim Ashari hingga sekarang yang masih diteruskan perjuangan para santri tersebut.
“Jadi artinya para santri ini akan menjadi fundamental atau menjadi fondasi berdirinya sebuah negara Republik Indonesia,” tutur Anggota Pembina Yayasan tersebut.
Oleh sebab itu, Mas Mif berharap besar kepada setiap santri yang ada di Miftahul Ulum. Agar tetap bersemangat dan tidak berkecil hati. Karena dari ribuan santri dimanapun berada memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin.***
Pelaksanaan hari santri pada tahun ini tidak kalah menariknya dengan tahun lalu, karena disela-sela upacara ada kreasi penampilan dari para santriwati yang mempersembahkan Tari Kipas.
Tidak kalah semarak dan menariknya, sedangkan dari santriwan menampilkan drama kolosal yang menceritakan perlawanan para kyai dan para santri dalam melawan Penjajah, khususnya warga Surabaya yang pada akhirnya mereka para santri mampu mengusir penjajah dan membunuhy jendral Malabi yang menyebabkan kocar-kacirnya pasukan sekutu.
Untuk menambah keberkahan pada upacara, kegiatan tersebut ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh sekretaris Yayasan yakni H. Drs Rijan.